Semberono


Kiranya engkau bercinta sama Sang Bidadari takkan ada sebarang masalah walau sebesar kuman pun. Aku ini bukan bidadari yang bisa penuhi segala hajat engkau. Aku ini penuh dengan api baran yang akan hanya marak walau disimbah bertangki air sejuk sekalipun. Aku ini perempuan yang disaluti tebal ego sejuta jantan. Aku ini ada saja jawapan pada setiap pertanyaan kau walaupun jawapannya kedengaran bahalol. Aku ini dipenuhi dengan cas-cas negatif yang bikin aku menghamun pantat semberono. Aku enggak akan sewenang-wenangnya angkat bendera menyerah kalah. Ya, aku mahu menang dalam segala hal. Sebab itu engkau dan aku sering bertengkar kayak anjing dan kucing. Tapi kalau bertengkar itu bikin hubungan kita ini makin kuat, aku rela bertengkar dengan engkau hari-hari. Bilang saja aku enggak matang. Bilang saja aku ini bebal. Bilang. Bilang apa saja yang engkau mahu bilang. Telinga kacak aku ini sudah lali. Aku enggak mudah sama sekali untuk bilang kata maaf apalagi berlutut mohon diampuni. Aku ini ego. Aku hanya rasa sakit aku. Sakit engkau lantas aku hiraukan. Maaf. Aku bukan bidadari itu. Engkau akan ada banyak masalah sampai mana pun engkau bertahan dengan aku. Kalau engkau pilih untuk terus bersama aku, maka kau pilih untuk mengendong aku dan berkilo-kilo masalah.

Pekikkan pada aku nanti jika engkau enggak larat lagi mengendong aku. Aku turun. Aku pergi.